Selasa, 28 Agustus 2007

MOTIVASI--Berlarilah Jika Ingin Sukses


BERLARILAH JIKA INGIN SUKSES
Oleh : Anthonius Sunario (Minggu, 18 Februari 2007, 10:38 WIB)


GLENN CUNNINGHAM berumur delapan tahun ketika ia mengalami kecelakaan. Ia dan kakaknya Floyd sedang menyalakan tungku pemanas sekolah ketika tiba-tiba tungku tersebut meledak dan menewaskan Floyd. Glenn sedang berada di pintu sehingga ia selamat, tapi ketika menyadari bahwa Floyd masih di dalam, Glenn berlari masuk untuk menyelamatkannya. Ia gagal, bahkan kedua kakinya terbakar hebat. Kedua kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa merasakan apapun. Dokter menyarankan agar kedua kakinya diamputasi, tapi sambil menangis Glenn memohon agar kakinya tidak dipotong. Orang tuanya tidak tega dan menuruti keinginannya sehingga kakinya selamat dari amputasi. Dalam hatinya, Glenn yakin suatu saat ia akan dapat berjalan lagi. Kedua kaki Glenn bengkok dan semua jari kaki kirinya hilang. Setelah perban dibuka, kedua orang tuanya bergiliran mengurut kakinya setiap hari meskipun hampir tak ada perubahan. Tapi beberapa bulan kemudian Glenn mencoba berdiri dan berjalan dengan dibantu oleh ayahnya. Kakinya tetap diurut setiap hari dan kemudian Glenn Cunningham yang tadinya kata dokter 'tidak mungkin dapat berjalan lagi' kini bisa berjalan. Glenn masih merasa kakinya lemah sehingga ia ingin menguatkan kakinya. Ia mulai berlari pada setiap kesempatan. Ia berlari ke sekolah, ia berlari ketika mengikuti paduan suara, ia berlari ke toko daging, ia berlari di lapangan, ia berlari mencari kayu bakar dan berlari pulang dengan kedua tangan penuh kayu. Ia tidak pernah berjalan apabila ia bisa berlari. Lima tahun kemudian, ketika berumur 13 tahun, ia memenangkan gelar juara lari di Morton County Fair. Sejak itu ia semakin sering mengikuti kejuaraan lari dan selalu berhasil menjadi pemenang. Glenn Cunningham menjadi juara lari bukan karena kakinya kuat, bahkan kaki itu pernah hampir dibuang. Glenn menjadi juara karena ia berlari pada saat semua orang berjalan.

MELISA sebenarnya senang berolah raga, terutama bela diri. Ketika ia bertemu pelatih yang sangat baik, ia rajin berlatih. Seumur hidupnya ia tidak pernah bisa melakukan split dengan salah satu kaki di depan yang yang lain di belakang. Dengan usia yang sudah hampir mencapai empat puluh tahun, ia merasa sudah terlalu tua dan tak mungkin bisa melakukan split. Tapi ia tetap rajin berlatih. Tanpa disadarinya pada suatu hari ia tiba-tiba bisa split. Dalam keheranannya ia cuma bisa bengong melihat dirinya split. Gurunya hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia mampu melakukannya karena ia terus berlatih. Usia ternyata bukan halangan. Ia tidak santai berjalan, tapi ia berlari.

NANA merasa sangat beruntung ketika diterima bekerja di sebuah supermarket.Tapi kemudian ia merasa cepat lelah. Ia harus berdiri berjam-jam setiap
hari. Setiap pulang kerja kakinya terasa sakit dan kaku. Ia mulai sering menggerutu. Tak lama kemudian ia mulai sering terlambat datang. Karena merasa tidak suka dengan pekerjaannya, ia merasa tertekan. Ia jadi kurang suka makan sehingga badannya semakin kurus. Pada saat yang bersamaan rekannya Mila dan Sapto tetap bekerja dengan baik. Bahkan Mila sangat rajin. Ia datang paling pagi, ia rajin berkeliling untuk mengecek barang dan kebersihan. Ia tidak pernah menggerutu. Kalau ditanya apakah ia tidak merasa lelah, ia hanya tersenyum dan menjawab: "Ya, tentu saja". Herannya, Mila tetap rajin. Mila menghormati penyelianya dan banyak menggali ilmu darinya. Pada saat Nana merasa rendah diri untuk berkomunikasi dengan atasannya dan memilih menghindarinya, Mila justru sering meminta nasehatnya atau mengajak atasannya bertukar pikiran. Di saat Nana malas dan duduk bersembunyi di pojok, Mila rajin berkeliling membantu para pelanggan dan menyapa mereka dengan ramah. Tanpa disadari Mila semakin matang, caranya berkomunikasinya juga semakin baik. Ia tidak merasa rendah diri lagi pada saat berhadapan dengan orang lain. Wajahnya memancarkan semangat dan keramahan yang membuat orang lain semakin menyukainya. Pada saat Nana hanya berjalan, Mila berlari.


TOKOH MINGGU INI--Julius Caesar



JULIUS CAESAR (100 SM-44 SM)

Tatkala suasana politik bukan alang-kepalang hangat dan tajamnya, lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM.

Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membikin keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama. Politisi, para jendral dan para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.

Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.

Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Belgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanen.

Penaklukan Gaul membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seorang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatiran ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan politiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tanggal 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula perang saudara antara pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang setia kepada Senat di lain pihak. Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan terjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.

Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahkota tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, ini belum cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan republik. Tanggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplotan.

Di masa-masa akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang menjadi sebab utama kejatuhannya.


Peta Asia Minor saat Julius Caesar memerintah
Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya dia di sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan. Karena itu sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalender baru yang diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai sejak itu.

Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma dalam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus yang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seorang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwal penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menurut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik dari semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan ganteng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleopatra).

Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar, dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut, dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul. Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.

Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, baik gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya.

Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa Latin masa itu.

Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.

Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul tanpa Julius Caesar? Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan jumlah daripada suku-suku Gaul. Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan daerahnya di masa sebelum Caesar menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya. Menilai keefektifan segi militer Romawi saat itu dan keretakan yang ada dalam tubuh suku-suku Gallic, tampaknya memang kecil kemungkinan Gaul bisa bertahan sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, tidaklah disangsikan lagi Caesar merupakan seorang jendral yang sesungguhnya sudah menaklukkan pasukan Celtic yang besar dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya dia di daftar buku ini adalah karena terutama dari apa yang sudah dilakukannya itu.

Sebuah dongeng


Sebuah Dongeng


Oleh: A. Mustofa Bisri

Suatu ketika seorang bernama Abdurrahman datang bersama kawannya. Uqbah Al-harits, menghadap gubenur Mesir, mengaku telah berbuat kesalahan, “Semalam kami terjerumus minum-minumana keras dan mabuk,” katanya, “maka kami mohon agar dihukum sesuai peraturan yang berlaku.”


Maksudnya mereka berdua telah minum-minuman yang mereka kira bukan minuman keras, tapi ternyata memabukkan (Menurut Abdullah Ibn Umar, Abdulrrahman mengatakan kepada gubenur, “Bersihkan kami; kami telah mabuk akibat minuman yang kami minum !”).

Sang gubenur sudah mengenal betul siapa Abdurrahman, justru seperti tak berkenan mendengarkan pengakuan dan permohonannya itu. Kedua orang itu justru serta merta diusirnya.

Abdurrahman yang merasa tersiksa oleh ‘dosa” yang diperbuatnya, mengotot tidak mau pergi sebelum gubenur menjatuhkan hukuman kepadanya. “Jika anda tidak mau menghukum kami katanya, “saya akan laporkan kepada ayah saya nanti kalau saya pulang ke ibu kota”.

Menurut peraturan yang berlaku ketika itu, orang yang minum-minuman keras dijatuhi hukuman: digundul dan dicambuk didepan umum. Sang gubenur benar-benar merasa serba salah. Pasalnya Abdurarrahman adalah putra kepala negara yang mengangkatnya sebagai gubenur. Bagaimana dia bisa menghukum putra kepala negara, apa kata orang nanti ? Namun dilain pihak, gubenur mengenal betul kepala negaranya. Kalau dia tidak dilkasanakan hukuman dan Abdurrahman benar-benar melapor kepada ayahnya, niscaya dia akan kena murka dan dipecat.

Maka akhirnya ditemukan akal, Abdurrahman dan Uqbah dieksekusi di beranda dirumah kediaman gubenur. Dan hal ini, menurut pengakuan gubenur, sama sekali tidak dilaporkan kepada atasannya.

Tetapi entah bagaimana akhir berita itu pun sampai juga ke ibukota, terbukti beberapa waktu kemudian, ‘Amr Ibn Al-Ash, sang gubenur-juga yang menceritakan kisah ini menerima surat dari kepada negara yang berisi antara lain :

“BismiLlahir Rahmanirahiem. Dari Umar amirulmukminin kepada Amr Ibn al-‘Ash…. Aku heran terhadapmu, wahai Ibn Al-‘Ash dan terhadap keberanianmu melawan aturanku. Aku pikir, aku mesti memecatmu dengan tidak hormat. Kamu mencukur dan mencambuk di dalam rumah. Kamu tahu itu menyalahi aturanku. Abdurrrahman tidak lain adalah salah seorang dari rakyatmu yang seharusnya kamu perlakukan sebagai warganegara yang lain. Tapi kamu malah berpendapat Abdurrahman adalah anak Amirul mukminin. Bukankah kamu sudah tahu bagiku tidak ada perlakuan istimewa untuk seorang pun dihadapan hak Allah yang harus dipertanggungjawabkannya. Maka begitu kamu terima surat ini, segera kirim Abdurrahman dalam pakaian ‘aba-ah di atas pelana, agar dia tahu buruknya apa yang sudah diperbuatnya.”

Mematuhi intruksi amirulmukminin, sang gubenur segera mengirim Abdurrahman sebagai diperintahkan. Dan singkat kata, Abdurahman pun kemudian dihukum lagi oleh kepala negara, Umar ibn Khathahab, sang ayah. Padahal ketika itu Abudurrahman masih dalam keadaan lemah akibat hukuman yang pertama.

Cerita ‘Amr Ibn Al-Ash ini mirip dengan apa yang diceritakan oleh Abdurahman Ibn Umar, saudara kandung Abdurrahman yang bertindak mencukurnya di kediaman gubenur Mesir, sebelum saudaranya itu dicambuk.

Diceritakan sekarang, tentu saja kisah itu terdengar bagaikan donggeng 1001 malam. Bagaimana ada orang yang secara tidak segaja meminum yang memabukkan, dengan ngotot minta dihukum sebagai peminum minuman keras? apalagi orang itu adalah putra kepala negara? Bagaimana ada penguasa marah kepada bawahannya karena bawahannya itu dianggap anaknya sendiri ? dan kemudian mengulang hukumannya.

Diceritakan sekarang, memang kisah itu bagaikan dongeng. Apalagi dia disini, di saat ‘benteng pertahanan hukum’ terakhir kita begitu masya Allah. Di saat orientasi hukum dan keadilan tidak lagi kepada nurani dan keberatan, tapi lebih kepada arogansi kekuasaan dan kepentingan sesaat. Di saat kesadaran tanggung jawab –kalaupun masih ada -paling jauh berhenti pada atasan dan tidak pernah sampai kepada Yang Maha Atas, atau sekedar “tanggung jawab” belaka. Di saat hampir semua orang lupa bahawa semua orang, termasuk yang kini merasa gagah perkasa oleh jabatan dan kedudukannya, akan mati dan kelak tanpa kecuali akan menghadapkan kepada Pengadilan yang benar-benar agung.

Ya, di saat seperti sekarang, rasanya cerita tentang ‘kehati-hatian dan keadilan" bagaikan dongeng saja. Dongeng.

HUMOR


ANJING DAN KELEDAI

Seorang yang baru saja menemukan cara memahami arti
suara-suara yang dikeluarkan binatang, pada suatu berjalan
sepanjang lorong di desa.

Dilihatnya seekor keledai, yang baru saja meringkik dan di
sampingnya ada seekor anjing, menyalak-nyalak sekeras-keras-
nya.

Ketika orang itu semakin dekat, arti pertukaran suara
binatang itu bisa ditangkapnya.

"Uh, bosan! Kau ngomong saja tentang rumput dan padang
rumput yang kering bisa dipergunakan sebagai pengganti
daging," katanya menyela.

Kedua binatang itu memandangnya sejenak. Anjing menyalak
keras-keras sehingga suara orang itu tak terdengar sama
sekali; dan keledai menyepak dengan kaki belakangnya tepat
mengenai orang itu sampai kelenger.

Kemudian kedua binatang kembali adu mulut.

Catatan

Kisah ini, yang menyerupai kisah Rumi, adalah fabel dalam
kumpulan kisah Majnun Qalandar, yang mengembara selama empat
puluh tahun pada abad ketiga belas, membacakan kisah nasehat
di pasar-pasar. Beberapa orang mengatakan bahwa ia
benar-benar gila (seperti yang ditunjukkan oleh namanya);
orang-orang lain beranggapan bahwa ia merupakan salah
seorang di antara "Orang-orang yang berubah"-- yang telah
mengembangkan pengertian adanya hubungan antara benda-benda,
yang oleh orang-orang biasa dianggap terpisah.

OSIS SLAPUR



OSIS (kepanjangannya adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama((SMP)) dan Sekolah Menengah Atas((SMA)). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah.

Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

Latar Belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.

  • Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
  • Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
    1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
    2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
    3. mempertinggi budi pekerti,
    4. memperkuat kepribadian,
    5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
  • Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
  • Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
  • Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Struktur Organisasi OSIS

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

  • Pembimbing - (Biasanya adalah seorang guru ataupun kepala sekolah)
  • Ketua
  • Wakil Ketua
  • Bendahara
  • Sekretaris
  • Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Dalam hal ini, Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi yang memiliki elemen Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas pun memiliki Organisasi Siswa Intra Sekolah yang akan berfungsi sebagai alat sekolah untuk mewujudkan beberapa program kesiswaan yang akan membangun semangat yang baru bagi para pelajar. Sehubungan dengan itu, maka pembentukan fisik, mental dan spiritual adalah sasaran pembinaan Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi sebagai sekolah berbasis Kristiani.