Selasa, 22 Januari 2008

Artikel



VISI LEWAT MATA BARU


Drs. Petrus Souisa, M.Ed

Helena Souisa, M.Ed


William Jennings Bryan, seorang negarawan, ahli Pidato dan Pembaharu amerika (1860-1925) mengatakan: "Mimpi, cita-cita atau Visi bukanlah persoalan kebetulan belaka, itu adalah persoalan pilihan, itu bukan satu hal untuk ditunggu, itu adalah satu hal untuk dicapai."


Di antara sekian banyak teori tentang mimpi, ada yang menyebutkan bahwa Mimpi adalah percikan-percikan Pulsa otak kita yang saling memancar tak terkendali. Persis semburan energi acak.

Teori ini memperlihatkan bahwa ketidak teraturan itulah yang membebaskan pola pikir kita, yang biasanya terkotak-kotak. Sehingga dalam mimpi, fantasi apapun diizinkan untuk muncul. Itu sebabnya, mimpi juga memiliki arti lain. Misalnya cita-cita atau Visi.

Untuk lebih jelas pemahaman kita mengenai pentingnya Mimpi, cita-cita atau Visi ini, kita ambil sebuah contoh : Diceritakan penemuan patung garuda terbesar di dunia, yang dipahat utuh dari sebatang pohon, juga berawal dari sebuah mimpi.

Pada tahun 1981, Made Ade, pemahat kondang di Bali, dalam mimpinya diberi Visi tentang patung garuda yang besar. Dan pucuk dicita pada tahun 1985 Made Ade dikirimi sebatang pohon Trembesi dari Madura. Usianya ratusan tahun, beratnya 8 ton dan ia kemudian ingat pada mimpinya dulu. Dari pohon inilah ia akhirnya menciptakan patung Garuda terbesar di dunia yang posisinya sedang menari dan sangat anggun. Tinggi patung ini tak tanggung-tanggung 4,25 meter. Lebarnya 3,50 meter, tebalnya 2 meter lebih. Karena begitu beratnya kayu Trembesi ini, Made Ade terpaksa memahatnya dalam keadaan terbaring. Pada tahun 1988, Made Ade berhasil mewujudkan mimpi dan juga karya agungnya. Patung Garuda terbesar di dunia yang dipahat utuh dari sebatang pohon. Namun sangat disayangkan, karya agung Made Ade ini tidak mendapat sambutan semestinya. Aneh tapi nyata, banyak tohoh dari pengusaha kaya hingga menteri yang pernah melihatnya, justru tidak menghargai karya agung ini. Patung garuda ini justru tidak laku di jual, karena ukurannya yang kelewat besar. Dan Adeline Yen Mah pemnulis buku Warthing the tree menulis dan mengatakan sebagai berikut: "It has been said that the act of discovery lies not in seeking new Views but in Finding new eyes."

Karena tidak laku dijual, akhirnya selama 12 tahun patung garuda terbesar di dunia ini harus tergolek ditanah. Ia terlantar di hantam cuaca dan rayap. Baru pada tahun 2000 patung ini ditemukan lewat "Mata Baru" sebagaimana dikatakan Adeline Yen Mah ..... pada bulan Oktober tahun 2000 Anhar Setyadibrata, pemilik Hotel Tugu Bali berkunjung ke Desa Pakudui di Gianjar Bali yang terkenal masyarakatnya sebagai pembuat patung garuda. Sore itu Anhar Setyadibrata mencari patung Garuda untuk di tempatkan di Restoran Tugu Malang Jawa Timur yang baru. Seluruh Studio pematung di Desa Pakudui telah ditelusurinya, namun tidak ada satu pun patung garuda yang ditaksirnya. Dan ketika matahari mulai surut, Anhar Setyadibrata tiba di studio pematung terkenal yaitu Made Ade. Entah kenapa, Anhar ditempat ini hatinya berdesir kencang. Dibantu oleh lampu senter, akhirnya Anhar menemukan patung garuda terbesar di dunia yang kebetulan selama 12 tahun terlantar terbaring ditanah.

Lewat "Mata Baru" Anhar, patung garuda ini diselamatkan dan di berdirikan untuk pertama kalinya. Dan kalau kebettulan mengunjungi HOTEL TUGU BALI, kita bisa menyaksikan Sang Garuda yang sedang menari di Bali Agung.

Made Ade sebagai pemahat memiliki mimpi, cita-cita atau Visi besar untuk membuat patung garuda terbesar di dunia. Namun, Visi agungnya gagal di mengerti banyak orang. BArulah ketika Anhar Setyadibrata pemilik Hotel Tugu Bali datang dengan "Mata Barunya" maka cita-cita atau Visi besar Made Ade baru menjadi kenyataan.

Dari contoh cerita ini dapat kita ambil satu pelajaran: Di dalam meraih suatu keberhasilan, keadaannnya juga mirip. Disadari atau tidak sejak masa kanak-kanak kita semua mempunyai Mimpi, cita-cita atau Visi. Semasa sekolah di taman kanak-kanak, kita sering ditanya ibu guru atau bapa guru apa yang menjadi cita-citamu ? Dengan cepat kita menjawab ingin menjadi dokter, Presiden, tentara, hakim dan sebagainya. Apakah ucapan dimasa kecil itu menjadi kenyataan dan sesuai dengan keadaan sekarang ? Hampir sebagian menyimpang dengan keadaan sekarang ? Hampir sebagian besar menyimpang artinya ucapan itu sekedar buah bibir yang tak terencana secara matang. Dan pada umumnya cita-cita hidup yang serius muncul ketika seseorang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas. Tetapi kadang-kadang cita-cita itu pun menjadi keluar dari garis yang sudah ditentukan.

Kami ingin kita melihat kembali dengan Mata yang baru cita-cita atau mimpi yang sudah kita miliki, yang sudah kita rencanakan dari sejak kecil. Dengan mata yang baru kita menumbuh kembangkan apa yang kita cita-citakan. Dan perlu diingat bahwa tidak pernah ada sesuatu "yang terjadi dengan sendiriny". Kalau kita tidak tahu apa yang kita inginkan dalam hidup ini dan memiliki tekad untuk mendapatkannya, maka kita akan terpaksa harus menerima sisa-sisa yang ditinggalkan oleh orang lain yang mengetahui kemana mereka pergi dan memiliki rencana untuk sampai pada apa yang mereka cita-citakan. Mudah-mudahan kuasa Tuhan menolong masing-masing kita menumbuh kembangkan mimpi, cita-cita kita yaitu melihat dengan mata yang baru. Tuhan memberkati. Success is my right.