Selasa, 15 Januari 2008

Illustrasi



PENGAKUAN YANG MENOLONG


Pada waktu Napoleon berkuasa di negara Perancis, lebih dari satu abad yang lalu, ada seorang atheis yang bernama Charlie yang ditangkap oleh karena suatu tuduhan bahwa ia telah memfitnah seseorang. Keadaan di dalam penjara itu sangat mengecilkan hati si charlie ini dan kerjanya sehari-harian di dalam selnya tak lain adalah menggerutu dan menyesali nasibnya saja. Hal ini ditambah pula dengan keadaan sel di mana ia ditahan; sel itu sudah sangat lama usianya dan dinding-dindingnya sangat lembab sehingga kalau malam datang terasa sangat dindin. Dengan penuh kejengkelan si Charlie yang atheis ini menuliskan suatu kalimat pada dinding selnya yang lembab itu : TIDAK ADA ALLAH. Tiap-tiap hari berkali-kali Charlie membaca tulisannya itu dan ia mencoba untuk merenungkannya. Ia ingin meresapkan sampai ke hati sanubari yang trdalam bahwa Allah itu benar-benar tidak ada. Tidak berapa lama kemudian terjadilah sesuatu yang sungguh di luar dugaan Charlie. Pada dinding sel yang lembab dan kotor itu tampak sebuah tunas yang kecil. Meskipun kecil tetapi nampaknya tunas itu akan terus bertumbuh, dan Charlie menjadi sangat gembira dan berniat untuk merawat tunas itu sebaik-baiknya. Bertumbuhlah tunas itu menjadi sekuntum bunga yang menarik hati. Sekarang pada dinding yang lembab itu terdapat dua hal yang kontras: Tulisan Charlie TIDAK ADA ALLAH di satu pihak dan sekuntum bunga yang segar di lain pihak. Hal ini mau tidak mau membuat Charlie banyak berpikir. Ia melihat dua hal yang kontras itu dan setiap kali Charlie memandangi bunga yang indah itu, bunga itu seolah-olah mengatakan: "Lihatlah keindahanku.........aku ini ada yang menciptakan........"Charlie sangat sayang akan bunga ini yang merupakan hiburan satu-satunya baginya yang harus mendekam di sel yang kotor dan gelap itu. Akhirnya setelah lama merenungkan tentang bunga itu, charlie sampai pada satu kesimpulan yang tegas bahwa sebenarnya allah itu ada, yaitu Allah yang menciptakan bunga yang indah itu dan juga yang menciptakan dirinya sendiri. Bertitik tolak dari pemikirannya yang baru itu, Charlie lalu menghapus tulisan TIDAK yang pernah ia tuliskan beberapa waktu yang lalu di dinding penjara itu. Kini yang tertinggal ialah tulisan : ADA ALLAH.

Pada suatu hari penjara itu mendapat kunjungan keluarga pejabat tinggi pemerintah yang ingin meninjau keadaan di dalam penjara tersebut. Ketika mereka melihat sel-sel yang terdapat dalam penjara ini, nyonya pejabat tinggi tersebut tertarik kepada Charlie dan bunga yang sedang dirawat olehnya. Nyonya itu bertanya kepada kepala penjara mengapa Charlie ditangkap dan dipenjarakan. Kepala penjara memberikan keterangan yang menyatakan bahwa Charlie ditangkap karena fitnah dan sebagainya. Selesailah perkunjungan keluarga pejabat tinggi itu, dan kehidupan di penjara itu kembali seperti biasa.

Tak lama kemudian nyonya pejabat itu berbincang-bincang serta beramah tamah dengan Josephine, istri dari Napoleon, dan ia menceritakan tentang keanehan yang dilihatnya di penjara: Seorang tawanan yang sayang pada sekuntum bunga. Ternyata hal ini begitu memikat hati Josephine sehingga ia menceritakan hal ini kepada suaminya Napoleon. Josephine berkata:"Seorang yang begitu mengasihi sekuntum bunga tentunya tidak sampai hati untuk memfitnah manusia yang nilainya lebih dari bunga. Mungkin tuduhan fitnah atas diri Charlie itu sebenarnya tidak berdasar.........." Napoleon juga sangat tertarik hatinya, sehingga ia memerintahkan agar diadakan pemeriksaan yang teliti dan akhirnya Charlie dibebaskan dari penjara dan juga dibebaskan dari segala macam tuduhan yang pernah dilontarkan kepadanya.

Ketika Charlie keluar dari penjara, ia menjadi seorang yang lain sama sekali sebab ia percaya sekarang bahwa Allah itu ada dan Allah bersedia menolong orang yang berharap kepadanya. Itulah juga yang berulang-ulang ditekankan di dalam berita Alkitab. Mazmur 121 berkata, "Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, penjagamu tidak akan terlelap. Tuhanlah penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan.Ia akan menjaga nyawamu dari sekarang sampai selama-lamanya." (ayat2-8).

Bukankah sangat indah jikalau kita boleh mendapat pemeliharaan yang seperti itu dari Tuhan sendiri? Itulah kepercayaan orang-orang beriman kepada Tuhan mereka, dan kiranya hal ini juga boleh menggugah hati saudara untuk memandang kepada Tuhan sebagai sumber Hidup dan Perlindungan yang sejati.