Rabu, 19 Maret 2008

SENYUM ITU BERKAT


Thomton membeli seekor kuda dari Pendeta Whitefield, "Anakku, perlu kau ketahui bahwa saya ini seorang yang saleh dan taat beragama," kata si pendeta, "Dan kuda itu sudah saya miliki sejak ia masih kecil. Karena itu ia hanya bisa memahami dua perkataan saja yang selama ini kuajarkan padanya. "Amin" kalau untuk berhenti dan "Puji Tuhan" kalau begitu berjalan." Begitulah, uang pun diberikan dan Thomton langsung naik dan memacu kudanya. Kuda itu berlari dengan kencang-kencangnya melintasi sebuah padang datgar. Tapi tiba-tiba tanpa diduga, mereka tiba di hadapan sebuah jurang yang menganga. Thomton menjadi begitu panik, tapi untunglah ia teringat akan pesan pendeta itu. "Amin!" teriaknya dan dengan serta-merta kuda itu langsung berhenti - hanya beberapa sentimeter dari tepi jurang yang terjal itu. Bukan main leganya Thomton karena baru saja lepas dari bahaya yang nyaris merenggut nyawanya. Ia menengadah ke atas, lalu secara tak sengajadari mulutnya terlotnar ucapan, "Puji Tuhan."