Senin, 20 Oktober 2008

ILLUSTRASI


KALAH PERANG KARENA SETEGUK AIR

Tanggal 3 Juli 1942 adalah suatu tanggal yang pasti tidak akan mudah dilupakan orang-orang Inggris maupun Jerman. Pada saat itu dua musuh besar itu sedang berhadap-hadapan, yaitu tentara Jerman di bawah pimpinan jenderal rommel dan tentara Inggris di bawah pimpinan jenderal Montgomery. Pihak Jerman berusaha sekuat tenaga merebut El Alamein yang terletak di Afrika Utara, sedangkan pihak inggris sekuat tenaga berusaha mempertahankan kota ini. El Alamein adalah kunci untuk masuk ke Iskandariah, jadi El Alamein ini harus dipertahankan mati-matian. Kalau El Alamein jatuh, Iskandariah pasti akan jatuh pula dan kalau hal ini terjadi, seluruh Afrika akan berada di bawah pengaruh Jerman. Jadi, alangkah pentingnya pertempuran di El Alamein ini. Dalam situasi yang gawat seperti itu, pada tanggal 3 Juli 1942 jenderal Rommel berhasil membuat sebuah lubang dalam garis tengah pertahanan Inggris. Sebelum lubang dalam garis tengah pertahanan Inggris. Sebelum malam tiba mereka sudah dapat menempuh separuh dari jarak 80 kilometer yang memisahkan El Alamein dengan kota Iskandariah. Keesokan harinya berkecamuklah suatu pertempuran yang dahsyat, yang bersifat memastikan dan di atas gurun pasir yang panas terik itu terjadilah suatu drama yang hebat sekali. Anak buah jenderal Rommel sudah dapat melihat samar-samar daerah di sekitar Iskandariah, yang merupakan taruhan jiwa mereka sejak dua tahun lamanya. Iskandariah merupakan suatu harapan besar bagi mereka, sebab di kota itulah mereka dapat beristirahat dan menghilangkan dahaga mereka yang sangat hebat. Terdorong oleh hal-hal inilah mereka bergerak maju bagaikan orang yang kesurupan setan. Tetapi dengan segera mereka melihat rintangan-rintangan yang menghambat kemajuan mereka. Di kejauhan tampak sisa tentara Inggris yang memblokir jalan mereka dengan 50 tank, beberapa pucuk meriam lapangan dan sejumlah truk, penuh berisi serdadu-serdadu yang telah sangat letih. Kekuatan kedua pihak sebenarnya hampir berimbang, tetapi Jerman mempunyai suatu senjata yang ampuh yaitu meriam kaliber 88. Pihak Inggris pasti tak akan dapat menahan tentara Jerman ini. Hari itu demikian panasnya, kedua pihak bertempur mati-matian dengan rasa letih yang amat sangat, sehingga hampir-hampir tak sanggup lagi membuka mata mereka. Tiba-tiba terjadilah satu hal yang sangat mengherankan. Pihak Jerman berhenti bertempur, padahal andaikata mereka meneruskan selama 10 menit saja lagi, pihak Inggris pasti akan kalah. Tetapi orang-orang Jerman itu sungguh-sungguh berhenti bertempur. Dengan perlahan-lahan tank-tank Jerman mengundurkan diri dan kurang lebih 1100 tentara Jerman dari divisi ringan ke-90 berjalan menuju pasukan Inggris sambil mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi. Mereka berjalan melalui pasir yang panas membara. Mulut mereka terbuka terganga lebar-lebar, lidahnya terjulur ke luar bagaikan orang-orang yang sudah kehilangan ingatan mereka lalu merebut kantong-kantong yang berisi air yang dimiliki tentara Inggris dan meeka minum sepuas-puasnya sampai tubuh mereka menjadi sedikit lebih segar. Sungguh suatu hal yang sangat aneh. Apakah yang sebenarnya telah terjadi?
Dari pemeriksaan para tawanan itu dapatlah diketahui latar belakang terjadinya hal yang sangat aneh ini. Sehari sebelumnya ketika jenderal Rommel sudah berhasil menduduki El Alamein para tentara itu sudah 24 jam lamanya tidak mendapatkan air. Lalu mereka menemukan jaringan saluran air yang melalui garis-garis pertahanan Inggris. Dengan tak ragu-ragu mereka minum sepuas-puasnya, tetapi setelah diminum mereka tahu bahwa itu adalah air yang asin. Bukan makin segar tapi malah makin haus. Hausnya tak tertahankan lagi ketika mereka maju menuju Iskandariah mereka betul-betul berharap dapat istirahat dan minum di Iskandariah, tetapi di tengah jalan masih harus menghadapi sisa-sisa tentara Inggris yang memblokir mereka. Mereka tidak tahan lagi karena hampir mati kehausan lebih baik menyerah saja. Demikianlah apa yang telah terjadi dalam Perang Dunia ke II. Alangkah lainnya jalan sejarah kalau tentara-tentara Jerman itu telah minum air yang segar sebelumnya. Demikianlah pentingnya air segar dalam hidup manusia. Tanpa air maka hidup manusia akan merana dan akhirnya mati. Dengan air akan tercipta kesuburan dan kesegaran yang menggairahkan hidup ini. Sebagaimana tubuh kita selalu membutuhkan air, demikian pula jiwa manusia membutuhkan air dari jenis yang lain yaitu "AIR HIDUP" yang dari Tuhan. Siapakah yang dapat memberikan air hidup yang dapat menyegarkan hidup atau jiwa kita? Tak lain ialah Tuhan Yesus Kristus, sebab Ia sendiri pernah berkata: Barang siapa minum air ini, ia akan haus lagi (maksudnya air biasa untuk tubuh), tetapi barangsiapa minum dari air yang kuberikan kepadanya, yaitu Air Hidup, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air hidup itu akan menjadi mata air dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal (Yohanes 4:14). Jikalau tubuh kita disegarkan oleh air biasa, jiwa kita akan disegarkan oleh Air Hidup dari Yesus itu. Air ini disediakan dengan gratis, asalkan saudara mau membuka hati dan menyambut Yesus di dalam hidup saudara.