Selasa, 16 September 2008

ILLUSTRASI


KASIH YANG BENAR

Beberapa puluh tahun yang lalu di negeri Inggris terjadi suatu peristiwa yang cukup menyayat hati. Pada suatu sungai yang mengalir di dekat sebuah desa kecil di pedalaman negeri Inggris, dua orang anak kecil sedang asyik memancing ikan. Mereka memang senang sekali melakukan hobby ini karena mereka sering melihat orang-orang lain juga memancing di sungai tersebut. Tetapi pada hari itu rupanya terjadi sesuatu yang di luar dugaan kedua anak kecil ini. Mereka begitu asyik memancing sambil bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain sehingga akhirnya keduanya jauh tergelincir masuk ke dalam air sungai yang cukup dalam. Mereka semuanya tidak dapat berenang, maka dengan sekuat tenaga mereka berteriak minta tolong. Tidak berapa jauh dari kedua anak yang terjerumus ke dalam sungai itu, ada seorang pemuda yang juga sedang asyik memancing. Pada mulanya ia tidak mendengar teriakan minta tolong dari kedua anak itu, tetapi untunglah akhirnya ia mendengar juga teriakan tersebut. Dengan bergegas-gegas pemuda ini berlari ke tempat di mana ia mendengar suara minta tolong itu. Apa yang ia lihat ? Kedua anak itu ternyata sudah terseret arus sungai sehingga semakin jauh dari tepian. Kalau tidak ditolong, pasti mereka akan mati tenggelam. Dengan tidak memikir panjang lagi, pemuda ini segera terjun ke dalam sungai dan berenang secepat-cepatnya mendekati kedua anak yang sudah hampir kehabisan napas ini. Pemuda ini sebetulnya bukanlah seorang perenang yang baik. Ia memang bisa berenang, tetapi hanya ala kadarnya saja. Dengan demikian ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai tempat di mana kedua anak itu berada. Dengan sekuat tenaga yang ada padanya, ia berusaha untuk menghela kedua anak itu ke tepi sungai. Akhirnya ia berhasil dengan baik. Kedua anak itu dapat dibawa ke tempat yang kering di tepi sungai. Selamatlah mereka. Tetapi cerita ini tidak berakhir sampai di sini! Pemuda ini merasa sangat letih dan tubuhnya lemah lunglai. Seluruh tenaga dan energinya telah habis terkuras dan usahanya menolong kedua anak kecil itu. Akhirnya, ia tergelincir dan terjerumus ke dalam air sungai yang cukup dalam itu. Ia berteriak-teriak minta tolong, tenaganya sudah tiak ada lagi untuk berenang, sebab ia juga bukan seorang perenang yang baik. Kedua anak kecil yang ditolongnya hanya dapat melihat peristiwa ini dengan kedua mata mereka, sebab mereka juga tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolongnya. Demikianlah, akhirnya pemuda ini mati tenggelam di dalam sungai.
Peristiwa ini sangat menggemparkan seluruh penduduk desa. Pemuda yang meninggal itu dianggap sebagai pahlawan dan dikuburkan dengan suatu upacara yang khidmat oleh seluruh penduduk desa. Setelah upacara penguburan selesai dan orang-orang akan kembali ke rumah masing-masing, mereka masih disuguhi suatu pemandangan yang unik. ayah dari pemuda itu menghampiri ke dua anak yang menjadi penyebab kematian anaknya sendiri. Apakah yang ia perbuat? Sang ayah itu berlutut di depan kedua anak kecil ini lalu ia mencium mereka pada pipinya, serta berdoa agar Allah kiranya memberkati kedua anak itu. Penduduk desa menjadi sangat heran melihatnya. Bukankah kedua anak kecil itu adalah penyebab dari kematian si pemuda ? Mengapa si ayah itu malah mencium serta memintakan berkat untuk kedua anak kecil itu ? Apakah sama sekali tidak ada perasaan jengkel, menyesali kedua anak itu atau malah sakit hati ? Sama sekali tidak ! Ayah itu adalah seorang yang beribadah kepada Allah dengan hati yang sungguh-sungguh. Ia mengetahui bahwa Tuhan jualah yang mengatur segala kehidupan manusia di dunia ini, karena itu ia telah menyerahkan anaknya sendiri ke dalam tangan Tuhan, dan ia tetap mengasihi kedua anak kecil yang menjadi penyebab kematian anaknya. Sungguh besar kasih bapak itu bukan ?
Namun pada saat ini ingin saya kemukakan suatu kasih yang jauh lebih besar dan mulia daripada kasih si ayah itu. Berita tentang hal ini tercantum dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakanNya anakNya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal."
Suatu berita yang luar biasa! Allah mengasihi dunia yang penuh dengan percabulan, kenajisan dan dosa ini. Allah tidak membenci dunia. Berita Alkitab yang utama adalah bahwa Allah mengasihi dunia, Allah mengasihi manusia yang berdosa, termasuk saudara dan saya. Bukti dari kasih Allah yang besar ini tak lain ialah dengan dikaruniakanNya Tuhan Yesus Kristus untuk tergantung di kayu salib golgota sebagai penebus dosa umat manusia. Inilah kasih Allah yang besar kepada manusia yang berdosa. Sekarang soalnya: Apakah kita mau menerima kasih Allah itu di dalam hidup kita ?