Rabu, 28 November 2007

Artikel



MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA


Oleh : Drs. Petrus Souisa, M.Ed.



Puisi yang ditulis seorang penyair wanita Amerika abad ke-19 yang bernama Emily Dickinson

yang semasa hidupnya tidak pernah publikasikan satu puisipun dan menjadi terkenal sesudah meninggal dunia. Emily Dickinson pernah menulis puisi yang berjudul There is no frigate like a book ( Tak ada bahtera bagai buku ). Diantara baris-barisnya ada yang bunyinya demikian:

There is no frigate like a book (tak ada bahtera bagai buku)

To take us lands away ( yang bisa membawa kita pergi ke berbagai daerah )

Without oppress of tall (tanpa terbebani sarana). Kita simak dan mengambil maknanya: Emily Dickinson membandingkan nilai sebuah buku dengan sebuah kapal (bahtera), ia mengatakan bahwa buku sama dengan kapal, dapat membawa kita ketempat tujuan dengan waktu yang relatif singkat, biaya yang relatif murah, badanpun tidak merasa lelah. Hanya dengan membaca buku, kita dapat mengenal dunia, tanpa harus mengunjungi tempat itu sendiri. Dan buku, bukan saja dapat membawa kita mengenal dunia masa kini, tetapi juga dapat membawa kita mengenal dunia masa lalu, bagaimana manusia-manusianya dan juga pikiran-pikirannya. Kalau diibaratkan, orang yang mempunyai banyak minat membaca berbagai bidang pengetahuan, seperti rumah yang mempunyai banyak jendela di berbagai sisinya. alau jendela sebelah utara yang kita buka akan terlihat pemandangan di utara; kalau jendela sebelah timur yang kita buka, kita dapat melihat sinar mentari pagi. Kalau jendela sisi selatan terbuka akan terlihat rumah-rumah tetangga, dan kalau jendela sebelah barat yang terbuka akan tampak pemandangan jalan. Dengan kata lain, rumah dengan banyak jendela di berbagai sisinya akan lebih baik daripada yang berjendela satu, karena pandangan akan lebih luas, di samping itu sinar juga akan lebih banyak masuk. Demikian halnya, orang yang mempunyai banyak minat membaca Ilmu dan Pengetahuan akan mempunyai pandangan yang lebih luas dengan membaca budi kita di latih bekerja, di pertajam dan akan berfungsi makin baik. Dan dengan membaca, cara dan gaya dan sikap hidup kita diperkaya, kita makin mampu melihat berbagai kemungkinan dengan pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang. Berapa banyak waktu yang kita sudah gunakan dalam satu hari untuk membaca ? Kalau saja kita mau menyediakan waktu satu jam saja setiap hari untuk membaca maka kita berhasil mengumpulkan waktu 365 jam setahun, atau sama dengan 45 hari kerja penuh masing-masing delapan jam sehari. Kalau memang betul-betul 1 jam saja sehari kita manfaatkan menambah pengetahuan kita, dan kesempatan itu kita gunakan dengan sebaik-baiknya,maka banyak hal yang kreatif yang dapat kita ciptakan untuk masa depan kita yang lebih baik. Semoga kasih dan kuasa Tuhan menolong masing-masing kita untuk menumbuhkan minat membaca yang baik dan dengan demikian apa yang menjadi tujuan hidup atau apa yang kia cita-citakan dapat lebih tercapai dengan sebaik-baiknya.


Salam, success is my right

Drs. Petrus Souisa, M.Ed.