Rabu, 21 November 2007

ILLUSTRAITION

DAMON DAN PYTHIAS
Kisah-kisah klasik dari Yunani merupakan sumber bahan cerita yang sangat menarik sepanjang masa, karena di dalamnya kita dapat menjumpai hal-hal yang menarik perhatian. Salah satu dari sekian banyak kisah klasik itu adalah kisah mengenai Damon dan Pythias.
Damon dan Pythias adalah dua orang yang sangat erat bersahabat satu sama lainnya. Jikalau yang satu menghadapi kesulitan, yang lainnya juga ikut menanggung kesulitan temannya itu. Demikianlah persahabatan antara kedua orang itu sangat dikenal orang. Pada suatu hari Pythias berbuat suatu hal yang rupanya tidak disukai oleh raja. Raja ini memang dikenal sebagai seorang raja yang kejam dan berhati jahat, sehingga sering kali menghukum rakyatnya yang tidak bersalah. Menurut sang raja yang kejam itu Pythias telah berbuat salah kepadanya, padahal Pythias tidak merasa berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Raja itu menyatakan keputusannya: hukuman mati dengan dipancung kepalanya. Tentu saja Pythias menjadi sangat sedih mendengar hal ini. Ia membayangkan bagaimana anak istrinya yang tinggal di tempat yang jauh; mereka tentu menanti-nantikan kedatangannya dengan penuh pengharapan. Maka Pythias mengajukan permohonan supaya sebelum hukuman mati itu dilaksanakan, ia lebih dahulu diperkenankan pulang ke rumah untuk berpamitan dengan anak istrinya. Raja yang lalim itu tidak mau memberikan ijin kepada Pythias untuk pergi, siapakah yang akan menjamin bahwa Pythias tidak akan melarikan diri? Masa ada seorang yang demikian bodoh dengan suka rela menyerahkan kepalanya untuk dipancung ?
Kesulitan ini didengar oleh teman Pythias yang setia, yaitu Damon. Damon dengan segera menghadap kepada raja dan berkata : "Ya tuanku raja, berikanlah ijin kepada Pythias untuk pulang ke rumahnya menjenguk keluarganya, sementara ia pergi biarlah aku yang menggantikan tempat Pythias di sini untuk dijadikan jaminan". Raja menjadi heran sekali keberanian Damon, ia berkata: "Hai, Damon apakah engkau yakin bahwa temanmu Pythias ini tidak akan lari begitu saja ? Kalau ia lari, bukankah engkau akan jadi korban dan kepalamu akan kupenggal sebagai ganti Pythias?" Dengan yakin Damon mengatakan kepada raja:"Ya, tuanku raja. Saya percaya bahwa Pythias akan menepati janjinya, ia akan kembali. Tetapi kalau toh tidak, aku rela berkorban demi temanku". Dengan penuh keheranan raja yang lalim ini memberikan ijin kepada Pythias untuk pergi selama beberapa waktu lamanya.
Sampailah hari yang ditentukan di mana Pythias berjanji akan kembali. Ternyata sampai siang tidak kelihatan sama sekali batang hidung Pythias. Raja yang kejam itu tersenyum kepada Damon dan berkata:"Sudah kuduga bahwa Pythias akan kabur. Sia-sia saja engkau berkorban untuk temanmu yang kabur itu. Lihat sampai saat ini ia belum datang juga. Terpaksalah aku akan memenggal kepalamu." Demikianlah akhirnya Damon dibawa ke tanah lapang dan persiapan diadakan untuk memenggal kepala Damon. Algojo telah mengasah pedangnya dan sebentar lagi pedang itu tentu akan memotong leher Damon dengan mudahnya.
Sesaat sebelum hal yang mengerikan itu terjadi, datanglah Pythias dengan keadaan tubuh yang letih sekali. Ia mengatakan bahwa ia bukannya hendak ingkar janji, tetapi keterlambatgannya itu disebabkan karena kapal yang ia tumpangi di sungai tadi tenggelam. "Nah, sekarang," demikian Pythias berkata, "aku sudah siap untuk dipenggal kepalaku........."
Apakah yang diperbuat oleh raja yang kejam itu? Ia sangat terkesan melihat kesetiaan antara Damon dan Pythias sehingga akhirnya sebagai penghargaan atas kesetiaan serta ketepatan mereka memegang janji itu, ia membebaskan Pythias dari hukuman mati itu.
Sungguh luhur budi Pythias yang begitu teguh pada janjinya dan sungguh indah kesetiakawanan yang ditunjukkan oleh Damon itu ! Alkitab memberitakan tentang Tuhan Yesus yang jauh lebih indah daripada Damon dan Pythias. Dikatakan bahwa Tuhan Yesus tidak berubah baik kemarin, hari ini sampai selamanya (Ibrani 13:8). Segala janjiNya tetap baik 2000 tahun yang lalu maupun saat ini. KasihNya juga tetap tidak brubah. Yesus masih megnasihi orang yang berdosa. KesetiaanNya juga tidak berubah. Yesus selalu menyediakan penghiburan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkanNya. Keselamatan dariNya juga tidak berubah. Yesus bersedia memberikan keselamatan dari belenggu dosa, maut dan iblis serta megnaruniakan hidup yang kekal kepada siapa yang mau menyambutnya.