Selasa, 06 November 2007

ILLUSTRATION

HARTA YANG TAK TERNILAI HARGANYA
Pada abad kesembilan belas yang lalu, di Jerman ada seorang anak laki-laki yang mempunyai kesukaan yang sangat besar terhadap cerita-cerita kuno Yunani. Anak ini, Heinrich Schliemann namanya, mula-mula mendengar cerita-cerita kuno Yunani dari ayahnya sendiri, tetapi kemudian ia juga membaca banyak buku cerita yang semacam itu di perpustakaan sekolahnya. Minat anak ini menjadi semakin bertambah-tambah saja terhadap cerita-cerita klasik itu. Dari sekian banyak cerita yang ia ketahui, ada satu hal yang sangat menarik perhatiannya, yaitu cerita tentang bagaimana kota Troya dimusnahkan pada waktu tertentu beberapa ratus tahun sebelum Masehi. Cerita ini begitu terkenal karena katanya tentara musuh berhasil memasukkan sebuah kuda raksasa yang dibuat dari kayu ke dalam kota Troya. Lalu pada malam hari ketika semua orang sedang tidur, keluarlah dari kuda kayu raksasa itu prajurit-prajurit yang siap berperang sehingga penduduk Troya menjadi sangat terkejut dan akhirnya dapat dikalahkan. Cerita ini sangat memukau Heinrich Schliemann.
Para sarjana ilmu purbakala merasa tidak yakin bahwa kota Troya itu benar-benar pernah ada. Mereka umumnya berpendapat bahwa Troya itu hanyalah sebuah cerita kuno saja yang tidak berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Tetapi si anak kecil Heinrich Schliemann tidak percaya bahwa itu hanya dongeng kuno saja, ia yakin dan percaya bahwa kota Troya itu betul-betul ada. Tentu saja pandangannya itu hanya menjadi buah tertawaan orang-orang yang lebih dewasa daripadanya. Mereka mencemoohkan Schliemann yang kecil itu. Meskipun dicemoohkan, keyakinan Schliemann tetap tidak goyah. Berangsur-angsur ia menjadi dewasa dan terjun ke lapangan usaha perdagangan. Dengan tekun usahanya itu dijalankannya dengan sebaik-baiknya sehingga ia menjadi seorang yang kaya raya. Apakah ia sudah melupakan kisah kuda Troya itu ? Sama sekali tidak. Sejak kecil ia mengidam-idamkan untuk menjadi orang pertama yang menunjukkan kepada dunia bahwa Troya itu benar-benar ada, dan kini setelah berusia 46 tahun, ia memiliki cukup banyak uang untuk mengadakan suatu penyelidikan yang serius tentang kota Troya. Ia mengumpulkan 100 pekerja dan pergi ke Yunani untuk maksud ini. Kepergiannya itu disertai ejekan dan cemoohan dari para ahli sejarah purbakala dan mereka mengecilkan hati Schliemann dengan mengatakan bahwa segala usahanya itu hanya akan berkahir sia-sia belaka. Tetapi Schliemann tidak memperdulikan semua cercaan dan ejekan itu. Dengan tekun ia mengadakan penggalian-penggalian, sehingga akhirnya.........pada suatu hari ia menyatakan kepada dunia bahwa ia Heinrich Schliemann telah menemukan kota Troya kuno yang diceritakan dalam kisah-kisah klasik Yunani itu. Ia mendapati kota Troya dengan segala kemegahannya dan harta yang tak ternilai banyaknya. Dunia menjadi gempar dan para sarjana ilmu purbakala yang tadinya mengejek sekarang menjadi bungkam mulutnya. Ketekunan dan keyakinan Schliemann yang tak goyah itu kini telah membuahkan hasil yang gilang gemilang, yang tak dapat dibantah lagi.
Berkat ketekunan dan keyakinannya. Heinrich Schliemann berhasil menemukan kota Troya yang kuno itu. Penemuan ini bagaikan suatu harta yang tak ternilai besarnya bagi Schliemann sebab hal ini memang sudah ia idam-idamkan berpuluh-puluh tahun lamanya sejak ia masih kecil. Tetapi penemuan kota Troya kuno itu tidak akan berarti apa-apa kalau dibandingkan dengan apa yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepadaNya sebagai berikut: "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10).
Yesus menjanjikan suatu kehidupan yang penuh dengan berkat dan kelimpahan bagi siapa yang mau percaya dan berharap kepadaNya. Apakah dengan demikian otomatis semua pengikut Yesus menjadi multi-jutawan? Tentu saja bukan demikian arti dari janji Yesus dalam ayat ini. Yesus menyatakan bahwa kelimpahan yang dijanjikannya itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada sekedar harta benda dan uang yang hanya bersifat sementara saja. Yesus mengajak kita untuk melihat suatu Harta yang tak ternilai indahnya, yang jauh lebih tinggi arti dan maknanya daripada penemuan kota Troya yang historis itu. Salah satu harta yang tak ternilai itu ialah HIDUP YANG KEKAL. Cobalah saudara bayangkan bagaimana rasanya hidup yang kekal itu ? Suatu hidup yang tidak ada habis-habisnya, tidak dibatasi oleh tahun dan bulan, tidak dikuasai oleh umur dan ketuaan. Bukankah ini suatu hal yang luar biasa ?
Di samping itu Yesus memberikan DAMAI SEJAHTERA DALAM HATI. Banyak orang di dunia ini tidak mempunyai hal ini, meskipun mempunyai deposito jutaan rupiah di bank, sebab damai sejahtera dalam hati ini tidak dapat dibeli dengan uang. Belum lagi banyaknya hal-hal yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus dalam FirmanNya. Ada lebih dari 5000 janji-janji yang indah dari Tuhan untuk manusia, yang tercantum dalam Alkitab. Bukankah ini sudah merupakan bukti yang cukup tentang KELIMPAHAN HIDUP bagi orang yang mau percaya akan nama Yesus Kristus ini? Soalnya kini: Apakah Saudara juga mau menikmati kelimpahan ini ? PS.