Selasa, 27 Mei 2008

illustrasi



R A D A R


Salah satu gejala pada zaman modern ini ialah diketemukannya berbagai hal yang baru sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Di antara sekian banyak penemuan-penemuan baru yang sangat bermanfaat bagi manusia, RADAR ternyata memegang peranan yang sangat penting.

Radar itu sebenarnya adalah merupakan singkatan dari suatu kalimat dalam bahasa Inggris.

Ra --- Radio

d --- direction finding atau penemuan arah

a --- and atau dan

r --- ranging atau jarak

Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa antara Radio dan RAdar terdapat suatu hubungan yang sangat erat. Pada tahun 1900, seorang perintis pesawat radio, Nikola Tesla telah menemukan fakta bahwa gelombang-gelombang radio yang dipancarkan dapat dipantulkan oleh benda-benda tertentu. Berdasarkan ini, ia meramalkan bahwa dengan gelombang radio kita dapat menentukan posisi dan jarak dari sesuatu benda yang bergerak di lautan. Kemudian pada tahun 1922, Marconi melanjutkan bahwa pada suatu ketika akan ada suatu alat yang menggunakan gelombang radio pendek, yang dapat dipakai untuk menjadi penunjuk arah bagi kapal-kapal yang bergerak di dalam kabut yang pekat.

Sayang sekali segenap ramalan dari para ahli itu tidak mendapat tanggapan yang serius dari pemerintah maupun kalangan masyrakat yang lain, sehingga tidak diadakan penyelidikan-penyelidikan yang selanjutnya tentang hal ini. Kemudian, pecahlah Pefrang Dunia II dengan segala akibatnya yang sangat mengerikan. Senjata-senjata baru bermunculan termasuk pesawat-pesawat pembom penyebar maut. Untuk menghadapi pesawat-pesawat semacam itu dirasakan sekali perlunya sebuah alat yang dapat mengetahui kedatangan pesawat-pesawat itu sebelumnya, sehingga masyarakat dapat berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi untuk menghindarkan lebih banyak korban jiwa dan harta benda yang jatuh.

Bertitik tolak pada kebutuhan yang semacam itu maka diadakan penyelidikan yang intensif tentang gelombang radio, yang akhirnya membuahkan suatu alat yang dinamai: RADAR.

Radar itu sebenarnya adalah suatu metode untuk mengetahui kehadiran dan lokasi dari sesuatu obyek tertentu yang diam ataupun bergerak, dengan cara menyalurkan suatu gelombang radio. Jadi, jelaslah bahwa cara baru ini mempunyai keampuhan yang jauh lebih besar dari mata manusia, sebab radar bukan hanya dapat mengetahui adanya suatu benda, tetapi juga menentukan letaknya, kecepatannya dan sebagainya.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, radar dapat dibuat dalam bentuk yang ringan dan mudah ditempatkan pada pesawat-pesawat tempur. Tetapi ada juga radar yang berukuran raksasa yang memakan tempat sampai beberapa hektar tanah untuk menampung semua alat-alat perlengkapannya.

Penggunaan Radar juga sangat beraneka ragam:



  • Bagi kepentingan militer, radar dapat menjadi suatu alat pertahanan yang sangat berfaedah. Kedatangan suatu benda asing dapat cepat sekali diketahui beberapa jam sebelumnya. Radar dapat juga digunakan untuk mengukur ketepatan suatu tembakan roket ke arah sasarannya.


  • Bagi dunia pelayaran radar juga sudah merupakan suatu keharusan yang utama di kapal-kapal. Pada malam yang gelap pekat serta berkabut di mana mata manusia tak dapat melihat apa-apa, radar dapat bekerja terus untuk memberitahukan arah mana yang harus diambil untuk menghindari batu-karang/kapal-kapal lain dan sebagainya.


  • Bagi pesawat penumpang biasa, radar juga sangat diperlukan, terutama jikalau cuaca buruk dan pesawat itu harus mendarat, radar dapat membimbing pesawat itu mengadakan pendaratan dengan selamat.

Demikianlah sepintas kilas tentang radar dan manfaatnya bagi manusia. Alkitab memberitakan kepada kita suatu radar jenis lain yang ketepatannya jauh melebihi radar manusia. Cobalah SAudara perhatikan apa yang diungkapkan oleh Mazmur 139:7-12.


"Ke mana aku dapat pergi menjauhi Rohmu, ke mana aku lari dari hadapanMu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana, jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tanganMu akan menuntun aku dan tangan kananMu memegang aku. Jika aku berkata:"Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagiMu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang."


Ungkapan dari Mazmur itu diambil dari pengalaman raja Daud. Di situ Daud harus berhadapan dengan suatu Radar Ilahi yang jauh lebih akurat daripada radar buatan manusia. Semua perbuatan kita, baik dilaksanakan dalam terang maupun gelap, tak ada satu pun yang tak diketahui Allah. Semuanya terang benderang di hadapan Allah, sebab kita tak dapat ,menipu dan mengelabui mata Allah. Siang, malam, gelap, terang, di utara, di selatan. Semuanya sama saja bagi Allah.


Jikalau demikian, bagaimanakah sikap hidup kita seharusnya? Raja Daud kembali memberikan petunjuknya dalam Mazmur 139:23,24


"Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiranku; lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal."


Saudara, biarlah kita hidup dengan benar dan bersih di hadapan Allah. Biarlah kita membereskan segala hal yang tidak benar di hadapan Allah supaya kalau radar Ilahi itu menyoroti kita, tiada didapatNya hal-hal yang tak berkenan di hadapan_nya.