Jumat, 01 Februari 2008

Ketawa itu sehat



AKAL-UKIL YANG OKOL


Sudahkah anda mengenal Pak Pawiraokol ? Mudah-mudahan saja belum supaya kelak anda kena tipuannya. Pak Pawiraokol adalah seorang pedagang senjata tajam yang cukup berakal licik. Di samping itu ia sangat ukil (kreatif), dan sering okol-okolan (asal-asalan) dalam membuat sesuatu. Setiap hari ia menjajakan barang dagangannya yang berupa pisau dapur, golok, cangkul, arit, dan yang sejenisnya. Ia berkeliling dari kampung ke kampung, dari desa ke desa, dan dari pasar ke pasar, sambil menawarkan dagangan dengan bahasa khasnya yang canggih dan komunikatif komersial.

"Tuan-tuan dan nyonya-nyoya, sobuga ritkok sali!"serunya. "Piso seribu tiga, arit bengkok bisa kembali. Ayo nyonyanya bapak, bapaknya nyoya, sobuga ritkok sali!"

Tentu saja banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Tetapi setiap kali para pembeli menggunakan barang produksi Pak Pawiraokol, meeka selalu kecewa.

Seperti biasa, Pak Pawiraokol selalu dikerumuni oleh banyak orang. Tetapi kali ini kerumunan banyak orang itu tidak akan membeli dagangannya. Mereka akan memprotes karena telah ditipu dan dirugikan. "Hei, Pak!" seru salah seorang pemrotes sambil memperlihatkan arit yang bengkok milip leher bebek kurang darah. "Bagaimana ini, arit yang baruj saya beli dua hari yang lalu kok sudah tidak bisa dipergunakan. Hayo, tukar lagi!"

"Ya nggak boleh to, Mas," sahut Pak Pawiraokol. "Kok nggak boleh! Kemarin sampeyan (kamu) kan bilang kalau arit ini bengkok bisa dikembalikan."

"Mana, coba kemarikan aritnya," sahut Pak Pawiraokol kalem. "Sini saya kasih contoh mbetulinnya." Lalu Pak Pawiraokol membetulkan arit itu dengan memukul-mukulkannya ke kotak dagangan, kemudian ditekak-tekuknya arit itu dengan tangan.

"Nah, beres kan!" serunya kemudian. "Oooo.......," jawab pemrotes itu melongo. Dan beberapa belas menit kemudian Pak Pawiraokol sudah berpindah tempat di.........kantor polisi!


Pekerjaan yang paling enteng dan menyenangkan adalah berbohong dan menipu......selama belum ketahuan !


"Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu.........Aku, Tuhan yang menyelidiki hati, yang menguji batin untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." Yeremia 17:9-10