Jumat, 22 Februari 2008

MENGHADAPI TEKANAN WAKTU


Alkitab mengatakan dalam Roma 14, I Korintus 3, dan II Korintus 5 bahwa semua orang percaya pada suatu hari harus mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka lakukan dalam hidup mereka.
Jarang ada orang yang memandang waktu dari segi kekekalan. Biasanya orang yang sudah sekarat atau hampir matilah yang menyadari betapa berharganya waktu yang ternyata begitu cepat berlalu. Bagaimana dengan Anda dalam menggunakan waktu?
Cara kita memperlakukan waktu seringkali menunjukkan kondisi hati kita. Kesibukan, kelelahan, atau masalah-masalah acap kali membawa kita sibuk melayani diri kita sendiri gantinya melayani TUHAN dan sesama.
Hidup ini merupakan proses pembuatan keputusan. Apa yang kita putuskan mengenai apa yang akan kita lakukan degan waktu yang kita miliki menentukan apakah kita menyia-nyiakan hidup kita dan waktu kita, ataukah kita menginvestasikannya. Untuk menginvestasikan hidup kita dan waktu kita, kita pertama-tama perlu tahu kehendak Allah. Allah akan menggeser langit dan bumi agar kita tahu kehendak-Nya bagi kita apabila kita benar-benar ingin mengetahuinya.
Ada beberapa hal mutlak yang kita ketahui dengan pasti merupakan kehendak Allah. Misalnya, adalah jelas kehendak Allah bahwa kita menyembah-Nya. Adalah jelas kehendak Allah bahwa kita memprioritaskan keinginan untuk aktif dalam tubuh Kristus dan berbuah di dalam-Nya. Hal-hal ini hendaknya tidak menjadi menu pilihan setiap hari Sabat saja, melainkan menjadi suatu kebiasaan yang begitu biasa kita lakukan sehingga jika kita tidak melakukannya, maka kita sudah bukan diri kita lagi.
Mawarni Lazira, S.Th.