Selasa, 12 Februari 2008

SENYUM ITU BERKAT



BANK KELILING YANG TIDAK AMAN


Menjadi Pemandu Wisata ternyata tidak segampang yang dibayangkan. Disamping harus selalu bersikap ramah, berkepribadian menarik, dan berpengetahuan luas, juga harus dapat meluruskan masalah-masalah yang dihadapi para turis.

Bambang Sakri adalah seorang Pemandu Wisata dari Wirawiri Tourism Bureau. Rupanya dia adalah guideyang bisa dikatakan canggih.

Suatu hari, Bambang Sakri mengantarkan para turis dari negeri Sakura. Mereka ingin melihat keindahan alam di pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Tetapi dasar orang dari negeri yang super maju, begitu mereka melewati suatu perkebunan di Parakan, Tuan Sakurata, seorang dari antara turis itu, nyeletuk. "E, Tuan Sakri," katanya dengan nada kuatir. "Apakah tidak sebaiknya kita kembali saja?" "Lho, kenapa Tuan Sakurata?"

"This Village is tidak aman," jawab Tuan Sakurata sambil menunjuk seorang petani wanita yang sedang tersenyum ramah kepada para turis yang lewat itu.

Bambang Sakri berpikir sejenak! "Maaf, dia adalah pekerja pekerbunan. Bukan gerilyawan Viet Cong. Memang, dia sama-sama berseragam topi bambu (caping)," ungkap Bambang Sakri tanpa kehilangan keramahannya. "Dia adalah pekerja yang tekun, dan kehidupannya amat dekat dengan alam." "Ya, saya tahu," sahut Tuan Sakurata. "Tetapi harta kekayaannya itu pasti tidak aman disimpan di rumahnya."

"Bagaimana Tuan bisa tahu?" "Coba lihat!" katanya penuh keyakinan. "Emas yang seharusnya diinvestasikan di Bank Desa, terpaksa dibawa ke mana-mana. Lihat, di kulum-kulum dalam mulutnya itu!"

"Itu memang gigi emas, tuan!"

Sesungguhnya kehidupan di dunia ini memang tidak aman. Bahaya selalu mengintai kita. Sudah siapkah Anda menghadapi bahaya itu?


"Buatlah bagimu pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Lukas 12:33b-34