Rabu, 03 Oktober 2007

NILAI-NILAI KEGAGALAN


Pada tahun 1938, SOICHIRO HONDA meng-investasikan semua uangnya untuk membuka bengkel kecil dimana ia berusaha menghasilkan Ring Piston.
Toyota ternyata menolak dengan mengatakan bahwa Soichiro Honda tidak memenuhi standar mereka.
Honda kemudian kembali bersekolah selama dua tahun ketika Desain produknya dianggap tidak jelas oleh dosennya dan teman-teman yang lain. Tetapi setelah dua tahun, desain baru di terima. Toyota memberi kontrak kepadanya, namun pada waktu itu timul masalah baru karena pihak Jepang sedang siap sedia berperang dan enggan memberi modal untuk mendirikan pabrik.
Soichiro Honda kemudian mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik sendiri. Setelah itu perang meletus dan pabriknya terbakar dua kali dan beberapa bagian pabriknya musnah.
Soichiro Honda tidak murung, tetapi bergegas keluar dan mengumpulkan karyawan agar mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal terbang AS, untuk digunakan sebagai bahan mentah di pabrik.
Kemudian gempa bumi juga menghancurkan pabrik. Akhirnya Soichiro Honda memutuskan menjual pabrik Ring Piston ke Toyota. Setelah itu Honda mencoba beberapa usaha lain tetapi semuanya gagal.
Akhirnya pada tahun 1947, setelah perang, Jepang kekuarangan bensin. Honda tidak dapat menjual mobil untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, Honda memasang motor kecil pada sepeda dan setelah itu, seorang demi seorang tetangganya meminta Honda membuat kendaraan yang sama untuk mereka, sampai ia kehabisan motor. Kemudian Honda memutuskan untuk mendirikan pabrik motor.
Tetapi pada waktu itu, pihak pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang pembatasan penggunaan bahan bakar. Untuk menjalankan motornya, Honda harus menyadap DAMAR pohon pinus dan mencampurnya dengan Bensin untuk menghilangkan bau bahan bakar.
Kemudian, untuk meningkatkan modal bagi pabrik sepeda motornya, Honda menulis surat kepada 18.000 orang pemilik sepeda dan menerima 5.000 jawaban yang memberi kesanggupan meminjamkan modal kepadanya.
Ketika sepeda motor selesai dibuat, hanya sedikit orang yang membeli karena sepeda motor terlalu besar! Akhirnya ia membuat Honda Cub dan kisah selanjutnya Honda menjadi seorang yang berhasil dalam usahanya.
Pikirkan sejenak.........Apa yang akan kita lakukan jika semua usaha yang kita lakukan gagal? Sudah berusaha sebaik mungkin tetapi gagal, sudah semaximal mungkin berusaha tetapi tetap gagal? Apa yang akan kita lakukan ?
Yang dilakukan oleh Soichiro Honda adalah Mulailah bermimpi lagi ! Mimpikanlah mimpi baru..... Honbda mengatakan: Yang dilihat orang pada kesuksesan saya hanya 1 %, tetapi apa yang tidak mereka lihat adalah 99 %, yaitu kegagalan-kegalan saya.
Ada banyak nilai-nilai kegagalan yang mendatangkan keberuntungan, apabila kita menyimak kehidupan orang yang sukses, kita dapat mengumpulkan banyak di antara mereka bernasib baik karena hanya mengalami kegagalan sebenarnya. Akibat dari kegagalan itu, mereka dapat menggunakan "waktu berpikir Kreatif"........kalau mereka tidak gagal, dan menggunakan sikap yang baik, maka tidak bisa memanfaatkan peluang dari suatu ketidak beruntungan.
Sebagai contoh: Bagaimana orang Jepang dapat bangkit kembali dari kehancuran PD II untuk menjadi penguasa ekonomi yang unggul saat ini ?
Orang Jepang tidak menciptakan mobil. Tidak juga menciptakan kamera, kulkas, telivisi, AC, mesin cuci, pengisap debu atau Film. Mereka tidak menciptakan banyak benda. Apa yang mereka lakukan hanyalah "Meniru", menyempurnakan dan memperbaiki barang yang sudah ada. Mereka menggunakan Kreativitas untuk menyempurnakan barang yang sudah ada. Dan hasilnya kita dapat melihat kesuksesan mereka sekarang. Keajaiban Ekonomi Jepang mungkin bukan suatu keajaiban yang sebenarnya. MASANOBU TSUJI, otak di balik PD-II, telah merancang serangan 100 hari terhadap Asia Timur dan Australia untuk mendapatkan sumber minyak dan mineral lain. Apabila MASANOBU TSUJI menyadari bahwa Jepang tidak mungkin menang karena tentaranya tidak dapat menang, ia kembali ke Jepang dan kemudian merancang 100 tahun Jepang dalam bidang perdagangan dan ekonomi. Kita mungkin tidak menyadarinya tetapi saat ini kita sebenarnya menjadi bagian dari rancangan yang lahir dari kekalahan Jepang dalam PD-II. Akibat dari kegagalan mendatangkan keberuntungan.
Ada banyak NILAI-NILAI KEGAGALAN yang dapat kita ambil manfaatnya :
* Kegagalan bukan berarti anda gagal. Tetapi anda belum sukses, waktunya belum tiba bagi kita untuk mencapai sukses.
* Kegagalan bukan berarti anda tidak mencapai apa-apa. Tetapi anda sudah mempelajari sesuatu.
* Kegagalan bukan berarti anda bodoh karena pernah mencoba. Itu pertanda anda berani, berhati teguh, bersemangat baja dan masih memiliki keyakinan.
* Kegagalan bukan berarti anda tidak akan sukses. Tetapi dibutuhkan kesabaran.
* Kegagalan bukan berarti anda sudah berakhir. Tetapi anda masih memiliki peluang untuk memulainya kembali, dan berusaha mencari sesuatu yang baru.
* Dan kegagalan bukan berarti Tuhan sudah meninggalkan anda,t etapi Dia mempunyai rencana yang lebih baik.

Mengalami kegagalan adalah sesuatu yang wajar dan yang tidak wajar adalah kalau kita takut pada kegagalan dan tidak mau berbuat apa-apa.
Theodore Rosevelt mengatakan: "Satu-satunya orang yang tidak gagal adalah orang yang tidak berbuat apa-apa. Jangan takut pada kegagalan - dengan syarat anda tidak mengulangi kegagalan yang sama.

Semoga bermanfaat.

Salam, Success is my right
PETRUS SOUISA