Selasa, 09 Oktober 2007

Senyum yang membawa berkat


HUMOR


Kisah tiga orang anak, mereka anak dari seorang Pengacara, Dokter, dan Pendeta yang sedang membicarakan berapa banyak pendapatan ayah mereka.
Anak Pengacara berkata,"Ayah saya pergi ke pengadilan dengan membawa tas, dan kalau pulang ke rumah dengan membawa uang lima juta."
Anak Dokter berkata," Ayah saya sekali melakukan operasi mendapat sepuluh juta."
Anak pendeta tidak mau kalah dan berkata,"Itu belum apa-apa, ayah saya berkhotbah hanya tiga puluh menit pada hari kebaktian dan diperlukan empat orang untuk mengangkat uangnya."

Josua Wahjudi


Ada seorang pendeta muda yang bersemangat sedang melayani di sebuah gereja yang sedang bertumbuh. Ia selalu mengajak jemaatnya untuk melakukan hal yang benar bagi Tuhan. Ia menghabiskan banyak waktu untuk persiapan khotbah. Ada seorang diakon dalam jemaat yang bersikap kurang peduli. Ini menyebabkan pendeta muda itu sangat prihatin. Diakon yang tua itu tidak pernah mengerti maksudnya. Diakon ini juga selalu berpikir yang dibicarakan pendeta hanya untuk orang lain.
Pada hari kebaktian, pendeta tersebut menyampaikan teguran yang lebih jelas siapa yang ia maksud. Setelah kebaktian selesai diakon itu berkata, "Pendeta, sungguh Anda telah menegur mereka hari ini."
Pada kebaktian berikutnya pendeta itu mencoba menegur lebih jelas lagi dari sebelumnya. Sekali lagi diakon itu berkata,"Pendeta, sungguh Anda telah menegur mereka hari ini."
Pada kebaktian berikutnya terjadi hujan yang sangat lebat, sehingga tidak ada seorangpun yang hadir dalam gereja, kecuali diakon itu. Pendeta itu berpikir bahwa pasti diakon tersebut akan mengetahuinya, siapa yang sebenarnya yang ditegur.
Khotbah langsung ditujukan kepada diakon itu. Sesudah kebaktian diakon tersebut berjalan menghampirinya dan berkata,"Pendeta, sungguh Anda telah menegur mereka hari ini, seandainya mereka hadir."

Josua Wahjudi